Sabtu, 27 Januari 2018

Kudus Rumah kedua Bagi Saya

bertemu dengan kalian adalah sebuah anugrah.. 
bertemu dengan kalian ..  mengingatkanku tentang masa-masa senang penuh perjuangan..
sebuah keluarga besar yang penuh keikhlasan menerima dan mendidik seorang anak dari perantauan..
sebuah nikmat dari tuhan... sang perantau bisa dipertemukan dengan keluarga yang dicintainya..

enam tahun sang perantau dibentuk untuk menjadi sebuah gelas yang bagus dan kuat..
dan sekarang baru dirasakan oleh sang perantau.. betapa bagus dan kuatnya gelas yang dimilikinya..
sekarang sang perantau sedang berjuang di ujung langit merah..
mencari dan mencari sebuah bekal..
berjuang dan terus berjuang mengharapkan kemuliaan..



dan ketika waktu itu tiba..
ketika sang perantau mendapatkan bekal yang ia cari..
ketika kemulian yang ia perjuangkan berhasil dia raih..
dan ketika tugas sang perantau sudah ditagih untuk dipertanggung jawabkan sang pencipta..
hanya surga yang ia harapkan untuk berkumpul kembali dengan keluarga besarnya..


waktu pertemuan telah berakhir..
banyak yang ingin saya ceritakan namun belum terungkapkan..
kini sang perantau sudah memiliki adik-adik pejuang..
semoga kalian dapat meneruskan estafet dakwah..

dan semoga kita para pejuang kemerdekaan berhasil membuat perubahan..
perubahan yang besar di buminya allah yang maha besar..
bumi indonesia... 
bumi sejahtera..
buminya kaum termulia..
hambanya allah subhanahu wataala..

Tidak ada Pramuka di SMA, Pramuka SDIT pun Jadi

PRAMUKA SMA TIDAK ADA, SDIT PUN JADI!
Ahmad Rosyid Nur Ismail Pend. Matematika 2017
STKIP AL Hikmah Surabaya

Ketika kak Jun menugaskan kami untuk melakukan IGS pramuka di sekolah masing-masing saya sudah putus asa. Kenapa?? Karena di sekolah saya sendiri, pramuka tidak rutin dilaksanakan seperti sekolah-sekolah lain. Saya berdoa didalam hati semoga ketika saya sampai di sekolah sedang diadakan latihan pramuka. Soalnya, latihan pramuka di sekolah saya hanya dilaksanakan ketika terdapat lomba yang akan diikuti oleh sekolah saya selain itu pramuka di sekolah saya mati alias tidak ada latihannya.
            Ketika saya sampai di sekolah saya, dan melakukan KKN disana saya sempatkan untuk bertanya kepada pembina pramuka saya dulu namanya kak Mei. Kata beliau pramukanya awalnya dijadwalkan hari kamis setelah KBM berakhir, dan sekarang dialih fungsikan menjadi kegiatan bina karakter. Seperti yang saya duga, kegiatan bina karakter merupakan kegiatan pembinaan bersama wali kelas masing-masing didalam kegiatan tersebut terdapat acara tilawah al qur’an, kultum oleh siswa, tausiah oleh wali kelas dan acara shering antara siswa dan wali kelas ditambah lagi dalam acara tersebut siswa wajib menyetorkan mutaba’ah harian kepada wali kelas.
            Saya kemudian berfikir, manfaat yang diperoleh dari kegiatan bina karakter lebih banyak dari pramuka. Kalau pramuka manfaat yang dirasakan hanya didapatkan oleh anak yang memang mengikuti pramuka dengan senang hati. Disekolah saya, minat siswa-siswa dalam mengikuti pramuka sangat kecil. Maka dari itu pramuka di sekolahs saya kurang di bermanfaat di sekolah saya. Namun, di STKIP Al Hikmah saya merasakan bertul manfaat yang bisa didapatkan dari pramuka sangat besar terutama untuk melatih kedisiplinan.
            Sepuluh hari saya di kudus jauh dari kampung halaman untuk menuntaskan tugas KKN 2018 ini hanya satu yang belum yaitu pramuka. Ketika saya pamitan kepada guru untuk kembali ke rumah saya sudah menaruh harapan kepada pramuka sdit insan kamil yang letaknya lumayan dekat dengan rumah saya. Sesampainya dirumah saya langsung bertanya kepada guru dan mendapatkan ijin untuk observasi dan alhamdulillah sempat mengambil gambar sebagian kegiatan pramuka yang diselanggarakan pada hari sabtu tersebut.

            Dari IGS pramuka yang saya kerjakan di SDIT saya mendapat pelajaran yang berharga. Mulai dari semangat anak-anak dalam belajar hingga ilmu yang saya rasa masih banyak kekurangan dalam menbina adik-adik pramuka. Semoga dari hari ini saya diberikan petunjuk oleh allah SWT agar selalu semangat dalam mebgikuti kegiatan pramuka dan selalu belajar guna persiapan membina adik-adik pramuka.

Kembali ke Pondok Halaman


 

Menjadi seorang guru yang da'i merupakan salah satu prinsip yang dipegang mahasiswa STKIP Al Hikmah Surabaya. Hal ini ditunjukkan dari program KKN yang ditugaskan setiap semester ganjil ke TPQ atau mushola yang ada disekitar tempat KKN. Disana mahasiswa diwajibkan untuk mengajar ngaji para siswa yang ada di dalam TPQ tersebut. Alhamdulillah saya KKN di sekolah asal saya sekaligus saya kembali ke pondok saya dulu untuk mengajar ngaji disana. Ketika datang pertama kali disana saya disambut oleh musrif sekaligus teman saya seperjuangan. namanya saipul, dia merupakan teman saya dari SMP sampai di surga, Ehm.. ciee... :)  dia sangat senang menyambut kedatangan saya disana. Maklum, sebelumnya dia selalu sendiri karena hanya diminta menerima setoran anak-anak, otomatis ketika anak-anak pergi sekolah dia hanya sendirian dikamarnya.
Sesampainya di pondok saya langsung ijin kepala pondok saya dan langsung disetujui tanpa ada halangan sedikit pun. Mungkin karena saya masih dianggap keluarga besar pondok jadi ketika saya ijin untuk tinggal disana selama beberapa hari saya disambut dengan sambutan yang luar biasa. Sampai-sampai ketika kepala pondok saya bertanya seperti ini.
“Mas, mau disini sampai kapan?” tanya kepala pondok saya.
“Insyaallah seminggu ustadz” jawab saya langsung.
“Lho mas, saya kira setahun mas disini,” sambil tertawa dan berlalu meninggalkan saya.
Saya sempat terharu mendengar beliau berkata seperti itu, ini menunjukkan kalau kehadiran saya di pondok sangat dibutuhkan. Berhubung musrifnya disana memang kurang sehingga kehadiran saya disana walaupun sebentar mungkin bisa meringankan pekerjaan  musrif disana.
Disana saya tidur bersama dengan teman saya di sebuah kamar yang luas dan nyaman untuk ditiduri. Untuk makannya saya juga tinggal mengambil makan di dapur sama dengan musrif-musrif yang lain. Saya sebagai tamu terkadang merasa sungkan dengan santri yang lain sehingga saya tidak berani mengambil makanan sendirian. Namun, perbuatanku yang seperti itu ditegur oleh musrif yang lain seperti ini.
“Il, kamu sudah makan atau belum?” tanya musrif saya.
“Sudah ustadz,” jawabku dengan lemas.
“Makan apa kamu?” tanya ustadz saya dengan nada mengejek.
“Tadi saya makan roti ustadz,” jawab saya kembali.
“Pul.. sana ajak ismail makan, enggak usah malu dan sungkan kalau disini,” jawab musrif dengan tersenyum.
Begitulah saya merasa kekeluargaan yang besar diantara kami semua dan inilah hal yang membuat saya tidak mungkin melupakan pondok tercinta ini.
Kegiatan saya selama disana sangat padat, dari pagi sampai siang saya di sekolah dan sore sampai malam saya di pondok menerima setoran santri-santri disana. Saya menerima setoran santri kelas 8 MTs yang berjumlah sekitar 12 anak. Soal hafalan mereka sangat jauh bila dibandingkan dengan diri saya pribadi. Rata-rata mereka sudah hafal 2 juz (juz 30 dan 29) bahkan ada salah satu santri yang sudah hafal 4 juz, subhanallah..
Di pondok, saya juga diminta mementoringi santri kelas 9 MTs ketika diadakan liqo’. Saya sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan mereka sekaligus saya bisa menasehati mereka agar lebih baik dari pada saya ketika saya berada di pondok ini.
Selain kesibukan yang saya sebutkan tadi, saya sempat diminta untuk menjadi penasehat sebuah organisasi disana. Nama organisasi tersebut adalah “IKAPERISMAJA” (Ikatan Pelajar Islam Ma’ahid Jepara) tentang masalah keorganisasian. Berutungnya saya yang mengetahui sedikit ilmu organisasi dari kakak HIMAPTIKA Al Hikmah sehingga saya dapat bebagi ilmu kepada adik-adikku yanga ada disana.

Detik berganti detik, menit berganti menit jam berganti jam dan hari pun ikut berganti hari. Tak terasa saya sudah di pondok selama 10 hari melebihi target saya disana. Berat rasanya meninggalkan kota kudus ini yang sudah saya anggap sebagai rumah kedua saya. Tetapi saya harus meninggalkannya untuk melanjutkan perjuangan saya di STKIP AL HIKMAH. Musrif saya melakukan perpisahan kecil-kecilan dengan menraktir saya nasi goreng dan beliau rela tidur dikamar saya semalam untuk ngobrol-ngobrol dengan saya. Terimakasih Ma’ahid ilmu yang engkau berikan pada saya. Semoga saya kelak bisa membalas apa yang sudah engkau berikan kepada saya amiin.. 



GEMPAR !! Kota Kudus Kedatangan Tamu




Expo di JHK Kudus bersama Ustadz Wido, ustadz Faiz dan ustadz Henri. ketika saya KKN di kudus saya di WA oleh ustadz Faiz kurang lebih seperti ini "mas kamu bisa kesini tidak?" kata ustadz Faiz. saya yang didik al hikmah untuk menolak tugas yang diberikan langsung menjawab WA ustadz Faiz dengan kesanggupan memenuhi permintaan ustadz Faiz. Waktu expo pun terjadi, jam 07.30 saya di minta datang langsung ke gedung JHK tempat Expo dilaksanakan. bertepatan dengan itu saya sudah berjanji dengan guru pamong untuk konsultasi sehingga saya minta maaf kepada ustad Faiz dan berjanji akan datang pukul 09.00. karena ustadz Faiz orang yang baik saya diijinkan untuk datang tepat pukul 09.00. 
saya yang belum mendapatkan SIM dan tidak membawa STNK memberanikan diri melintasi jalan pantura sambil berharap tidak ada polisi yang sedang melakukan razia disana. jam 09.00 saya sudah sampai di gedung JHK. saya langsung diminta masuk dan menempati stand STKIP yang benomer 23. tetapi di pintu depan sedang berlangsung acara pembukaan yang sedang dilaksanakan oleh tamu undangan. terpaksa saya mengikuti acara tersebut dan alhamdulillahnya saya mendapat jatah jajan oleh panitia. 
Acara pun selesai dan para undangan dipersilahkan memasuki gedung untuk melihat-lihat stand yang sudah didirikan oleh berbagai macam kampus. Expo tersebut mengundang SMA/MA/SMK se-kabupaten kudus baik negri dan swasta. perguruan tinggi yang ada disana meliputi PTN dan PTS di Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur dan Jawa Barat. 
Hari pertama stand STKIP Al Hikmah ramai di kunjungi oleh para siswa untuk mendaftar menjadi mahasiswa. Ustadz Wido memberikan nasehat agar tidak semua siswa dikasihkan brosur melainkan harus diperhatikan betul-betul wajah-wajah yang sekiranya bisa didik menjadi seorang guru. Banyak yang saya rasakan ketika dua hari full menemani dosen PMB di expo tersebut, lelah karena harus berdiri selama berjam-jam untuk melayani siswa senang bisa bertemu dengan kawan lama dan bahagia karena banyak yang mendaftar sampai-sampai formulir yang kita bawa ludes terisi oleh biodata para calon mahasiswa baru. semoga yang kami perjuangkan di kota Kudus ini mendapatkan berkah dari allah sehingga banyak dilahirkan guru pejuang yang memerdekakan indenesia kembali. allahuakbar!!

Jumat, 26 Januari 2018

Berkah KKN di Kelas XI dan XII MIA 1


Salah satu tugas progam KKN STKIP Al Hikmah Surabaya adalah kegiatan sit in di kelas bagi mahasiswa semester satu. Saya pun melaksanakan tugas tersebut dengan Semangat dan saya niatkan untuk menuntut ilmu. Ketika saya masuk di kelas XI MIA 1 seperti biasa saya diminta untuk membuka pelajaran selama 40 menit oleh guru pamong. Pelajaran saya buka dengan meminta siswa meluruskan dan merapikan tempat duduk dan pakaiannya. saya juga memberikan game dan nasehat untuk siswa dengan harapan siswa bisa lebih berkonsentrasi dan sungguh-sungguh dalam belajar. Salah satu game yang saya berikan adalah sulap mengetahui halaman awal juz dalam al-qur'an.  Kesempatan membuka pelajaran pun selesai dilanjutkan dengan kegiatan sit in di belakang sambil mengobservasi kelas. 


Tidak disangka-sangka dua orang siswa yang sedari tadi sibuk dibelakang kelas memberi saya dua gelas kopi dan diletakkan diatas meja saya.



"Ini mas silahkan diminum" kata siswa tersebut. Langsung saya berterima kasih dan bertanya "gurunya juga dong dibuatkan kopi" kata saya. Kemudian dijawab oleh mereka "beliau tidak suka kopi mas". Oh pantesan... saya sangat senang sekali sit in di kelas ini disamping siswanya asik-asik kita juga mendapatkan kopi gratis. Hehehe.. Terimakasih XI dan XII MIA 1 kalian is the best..




Guru Matematika Mengajar Nahwu



Ada empat tugas pokok seorang guru yang pertama belajar, yang kedua belajar, yang ketiga belajar, dan yang keempat mengajar. Kata-kata yang disampaikan oleh ustadz heri saat pembaharu 6 bulan yang lalu, masih teringat sampai sekarang didalam kepala saya. Dan kata-kata tersebut terbukti saat saya kkn di sekolah asal saya MA Ma’ahid Kudus. 
Kembali ke Ma'ahid adalah pengalaman terbaik bagi saya. Disana saya bisa menuntut ilmu-ilmu baru yang sangat bermanfaat bagi saya. Kejadian unik saya alami saat KKN disana, tepatnya hari ahad, 21 Januari 2018 pagi hari saat gerimis mengguyur kota Kudus dan tubuh ini malas untuk digerakkan muncul sebuah pesan singkat ntah dari siapa. Dengan tenaga yang tersisa saya membuka pesan tersebut yang berisi kira-kira seperti ini "il, kamu jadi tidak Masuk ke kelas X IIS ?" yang dikirim oleh Ustadz Nail. Beliau adalah guru nahwu saya di sekolah saya dulu. Beliau orangnya enak diajak ngobrol, asyik dan sangat dekat dengan siswanya termasuk dengan saya. Beliau saat ini menjadi mudhir pondok ma’ahid padahal umurnya masih sekitaran 40 tahunan. 
 Saya ketika itu langsung kaget dan membalas pesan itu dan mengiyakan(perintah langsung dari mudhir pondok) Ustadz nail meminta saya Masuk di kelas itu padahal mata pelajarannya bukan matematika melainkan nahwu. Saya tidak bisa menolak perintah guru sekaligus mudhir pondok alhasil , tepat jam 09.00 sesuai perjanjian saya sudah berada di depan kelas. Dengan ingatan nahwu yang masih menempel, saya memberanikan diri untuk Masuk kedalam kelas itu. Di kelas tersebut saya membuka pelajaran dengan memberikan game matemarika dan dilanjutkan dengan motivasi-motivasi agar Semangat dalam belajar. 
Untuk pelajaran nahwunya saya hanya mengulang pelajaran yang disampaikan oleh ustadz nail akibat kurangnya persiapan dari saya pribadi. Seperti itulah pengalaman saya yang sangat aneh dan langka seorang guru matematika diminta untuk mengajar nahwu sekaligus pembuktian bagi saya bahwa tugas seorang guru adalah belajar, belajar, belajar dan mengajar. Wassalamualaikum wr. wb 




Rabu, 24 Januari 2018

Kerja Dimana Mas..??





Saya KKN di Kudus tepatnya di Sekolah saya MA Ma'ahid Kudus yang menjadi salah satu sekolah tertua di daerah Kudus. Sambutan yang baik dari guru-guru disana ketika saya sedang KKN membuat saya betah untuk berlama-lama tinggal di Kudus yang sudah saya anggap menjadi rumah kedua saya. Juga mungkin ini adalah Nikmat yang diberikan Allah berupa Nikmat kesempatan sehingga saya bisa bertemu dengan guru-guru yang hebat dan juga lingkungan yang Insyaallah tidak akan pernah dilupakan oleh seorang Rosyid.
Tepatnya selasa tanggal 16 Januari 2018 saya berada di ruangan kepala sekolah yang sedang memeriksa surat ijin KKN yang tadi saya berikan. Setelah ditelpon, Lima menit kemudian guru pamong saya sekaligus guru favorit saya datang. Pak kepala sekolah menyerahkan seluruhnya keguru pamong untuk membahas masalah jadwal dan hal lain yang berkaitan dengan KKN saya disana.
Setelah sholat duhur saya diajak Masuk ke kelas XI MIA 2 padahal hari itu saya belum mempersiapkan apa-apa, tapi saya tidak mau menolak permintaan dari guru saya. Pertama, saya hanya disuruh duduk dibelakang setelah jam hampir selesai saya diberi 10 menit untuk maju kedepan untuk perkenalan. Dalam kesempatan itu, saya memperkenalkan diri saya dan kampus STKIP Al Hikmah didepan siswa-siswa kelas XI MIA 2.  Saya juga memperkenalkan integrasi al qur’an dan matematika melalui menebak halaman awal juz dalam al qur’an. Dan mulai saat itu, ketika saya sedang sit in bersama beliau selalu diberikan waktu 1 jam pelajaran untuk Mengisi dengan alasan seperti ini "le.. jam saya isi kamu dulu saya mau kepasar".
Ketika mengajar saya berusaha mungkin menunjukkan kualitas guru al HIKMAH sebagai guru zaman now. Mulai dari game sampai dalil-dalil saya keluarkan saat sya mengajar. Hasilnya para siswa tertarik dan sangat senang ketika saya Masuk ke kelas mereka masing-masing. Mulai dari kelas X,XI dan XII pernah saya Mengisi di kelas tersebut dan mendapat tanggapan yang positif baik dari siswa maupun dari guru. Kejadian lucu terjadi ketika saya bertemu dengan guru yang berusia tua menyangka saya disana mau kerja disana. Sedih sekaligus mau ketawa bercampur aduk menjadi satu ketika mendengar perkataan beliau.
Saya selanjutnya berdialog dengan beliau, kira-kira seperti ini “assalamualaikum pak,” kata saya sambil mencium tangan beliau.
“wa’alaikumsalam, iya mas ada apa? Sekarang kerja dimana mas?” tanya guru tersebut.
“saya masih kuliah pak, saya semester satu STKIP Al Hikmah Surabaya, saya alumni tahun kemarin pak.” Jawab saya dengan percaya diri.
“oalaah..” jawab guru tersebut.
”iya pak saya mau KKN disini,” sahut saya kembali.
“lho mas semester satu kok sudah KKN ya..??” tanya guru saya tersebut.
“iya pak kampus saya memang beda dari yang lain. semester satu kkn-nya di sekolah masing-masing, semester 3 kkn di jawa timur, semester 5 kkn di indonesia, dan semester 7 kknnya di luar negri.” Jawab saya kembali.
“oh ya, ya nang semoga diberi kesuksesan dan barokah ilmu dan hartamu.” Jawab guru tersebut.
“amiin..” jawab saya dengan ta’jim.
Saya sangat bahagia ketika itu didoakan oleh guru senior agar sukses dunia akhirat. Bagaimana mungkin beliau tidak berpikiran seperti itu, disamping sekolah saya terdapat pabrik elektronik yang seragam para pegawainya memakai pakaian biru yang kebetulan saya kala itu juga memakai baju berwarna biru. Saya hanya menanggapi dengan tersenyum dan menjelaskan kalau saya saat ini kuliah dan saya ini alumni tahun kemarin. Huft.. sambutan yang sangat menarik yang mengawali kegiatan saya disana dan semoga berjalan dengan lancar.👍😊

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...