Rabu, 01 September 2021

Standar



Menurutmu siapa orang yang kuat? apakah orang kuat itu orang yang bisa membunuh jutaan orang. Apakah orang yang kuat itu orang yang mempunyai kekuasaan yang besar? mungkin sebagian dari kita akan menjawab tergantung. Karena masing-masing orang pasti mempunyai arti kuat sendiri-sendiri. Lantas definisi kesuksesan yang mana yang dapat kita jadikan standar? Apakah kekuatan hanya bersifat subjektif. 


Perlu diketahui bahwa matematika itu merupakan ilmu yang paling objektif. Semua yang ada di Matematika pasti telah didefinisikan sebelumnya. Dari mulai titik, garis dan bidang semuanya harus didefinisikan. Kita tahu bahwa 1 + 1 = 2, namun dalam pembahasan ilmu matematika perguruan tinggi, 1 + 1 tidak mesti 2. Jika kita definisikan operasi penjumlahannya berlaku pada hitungan 24 jam, maka 1 + 1 bisa sama dengan 14. 


Itulah yang menyebabkan matematika ilmu paling objektif, dikarenakan semua harus mengacu pada definisi yang digunakan menjadi standar. Definisi yang ada di Matematika sudah melalui tahap kesepakatan dahulu bukan dari definisi sepihak. 

dahulu para pakar-pakar matematika berkumpul dan bersepakat menentukan definisi dari matematika sehingga sampai sekarang dalam belajar pun kita harus mengacu pada definisi yang telah disepakati tersebut. 


Kita sebagai sebuah mahluk tentu tidak layak untuk mendefinisikan sendiri apa yang menjadi hak dan kewajiban kita. Oleh karena itu ada agama yang digunakan sebagai pedoman dan acuan termasuk dalam mendefinisikan sesuatu. Contohnya orang yang kuat dalam sebuah hadits didefinisikan sebagai orang yang mampu menahan hawa nafsu dan beramal untuk kehidupan setelah kematian. 


Sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahkluk untuk mengikuti definisi-definisi yang telah diberikan pencipta pada kita. Agar kita tidak salah dalam menjalani kehidupan. Seperti 1 + 1 sama dengan 2 ternyata yang dimaksud bukan 2 tapi 14. Jangan sampai kita merasa benar padahal sebenarnya salah. Sesuai pepatah Jawa mengatakan "Biso Rumongso, Ojo Rumongso Biso" Jadilah orang yang bisa "merasa", bukan menjadi orang yang merasa bisa.  




1 komentar:

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...