Salah satu pembahasan dalam ilmu matematika
adalah konsep ketakhinggaan. Dimana konsep ini dapat membuktikan bahwa akal
manusia itu terbatas. Simak ilustrasi berikut ini : Misalkan, 0/0 = tak hingga, mengapa? Karena Semua angka yang
dikalikan dengan 0 hasilnya tak hingga, misalkan 1,2,3,4,5,...... x 0 = 0.
Titik-titik tersebut untuk menggambarkan masih ada angka lagi setelah angka 5
baik itu 6 , 60, 100, 1000, 10.000 dan seterusnya sampai tak berhingga itulah
yang dinamakan konsep ketakhinggaan.
Untuk menggambarkan
keadaan tersebut sampai sekarang manusia tidak dapat mengimplementasikan
bilangan tak hingga tersebut akan berahir dimana. Ini yang membuktikan ilmu
pengetahuan manusia mempunyai keterbatasan yang banyak dan juga manusia masih
ada yang mengedepankan akalnya. Mereka memilih tidak mempercayai tuhan. Padahal
kecerdasan yang mereka bangga-banggakan itu hakekatnya terbatas dan sangat
kurang jika dibandingkan dengan kuasa tuhan.
Apalah artinya
ilmu pengetahuan jika tidak diiringi dengan iman. Banyak ilmuan di dunia ini
yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi namun rendah kadar
keimanannya. Ilmu yang mereka miliki digunakan untuk tujuan yang bersifat
duniawi dan hanya memuaskan nafsunya semata. Akibatnya, kerusakan dan kejahatan
masih banyak terjadi di bumi kita tercinta ini padahal teknologi dan ilmu
pengetahuannya berkembang pesat.
Jika kita
bandingkan zaman kita sekarang ini dengan zaman para sahabat-sahabat nabi dulu
akan timbul perbedaan yang sangat signifikan. Mereka tinggal dilingkungan
jahiliyyah dimana ilmu pengetahuan saat itu diposisi paling rendah dalam
kehidupannya. Otomatis jika ilmu pengetahuan tidak berkembang maka teknologi
yang memudahkan urusan kita tidak mungkin ada. Namun, mengapa mereka tetap
bahagia walaupun harus berjalan ber mil-mil dibawah terik matahari dan diatas
pasir pinggiran arab yang membakar untuk
memenuhi perintah allah dan rasulnya? Saat itu pula tidak ada yang saling
berperang karena menperebutkan makanan malah sebaliknya, mereka merelakan
saudaranya untuk makan meskipun keadaannya sedang sekarat karena kelaparan.
Rahasianya
adalah iman. Walaupun mereka tertinggal dalam segi ilmu pengetahuan dan
teknologi namun mereka mempunyai iman yang membuatnya selalu bahagia. Imanlah
yang membuat rasa lapar mereka menjadi nikmat, rasa panas saat mereka berjalan
dipadang pasir menjadi nikmat dan kelak iman itulan yang menjadikan mereka
berilmu dan mempunyai teknologi sangat canggih pada zamannya.
Kini ilmu
pengetahuan dan teknologi telah didapatkan namun iman masih kurang
dalam kedua hal ini. Apalagi mereka yang kini memiliki kedudukan sebagai negara adidaya yang teknologinya tercanggih dimuka bumi ini namun mereka tidak punya iman dihatinya. ingatlah secanggih-canggihnya teknologi dan ilmu
pengetahuan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah yang menganugrahkan
teknologi tercanggih yang pernah dimiliki manusia yaitu akal dan keimanan. Maka,
selalu iringi ilmu pengetahuan dengan iman agar allah memberikan nikmatnya dari arah yang tidak disangka-sangka.
Suabaya,
26 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar