Senin, 26 Maret 2018

Konsep Ketakhinggaan


            Salah satu pembahasan dalam ilmu matematika adalah konsep ketakhinggaan. Dimana konsep ini dapat membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas. Simak ilustrasi berikut ini : Misalkan, 0/0 = tak hingga, mengapa? Karena Semua angka yang dikalikan dengan 0 hasilnya tak hingga, misalkan 1,2,3,4,5,...... x 0 = 0. Titik-titik tersebut untuk menggambarkan masih ada angka lagi setelah angka 5 baik itu 6 , 60, 100, 1000, 10.000 dan seterusnya sampai tak berhingga itulah yang dinamakan konsep ketakhinggaan.
Untuk menggambarkan keadaan tersebut sampai sekarang manusia tidak dapat mengimplementasikan bilangan tak hingga tersebut akan berahir dimana. Ini yang membuktikan ilmu pengetahuan manusia mempunyai keterbatasan yang banyak dan juga manusia masih ada yang mengedepankan akalnya. Mereka memilih tidak mempercayai tuhan. Padahal kecerdasan yang mereka bangga-banggakan itu hakekatnya terbatas dan sangat kurang jika dibandingkan dengan kuasa tuhan.
Apalah artinya ilmu pengetahuan jika tidak diiringi dengan iman. Banyak ilmuan di dunia ini yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi namun rendah kadar keimanannya. Ilmu yang mereka miliki digunakan untuk tujuan yang bersifat duniawi dan hanya memuaskan nafsunya semata. Akibatnya, kerusakan dan kejahatan masih banyak terjadi di bumi kita tercinta ini padahal teknologi dan ilmu pengetahuannya berkembang pesat.
Jika kita bandingkan zaman kita sekarang ini dengan zaman para sahabat-sahabat nabi dulu akan timbul perbedaan yang sangat signifikan. Mereka tinggal dilingkungan jahiliyyah dimana ilmu pengetahuan saat itu diposisi paling rendah dalam kehidupannya. Otomatis jika ilmu pengetahuan tidak berkembang maka teknologi yang memudahkan urusan kita tidak mungkin ada. Namun, mengapa mereka tetap bahagia walaupun harus berjalan ber mil-mil dibawah terik matahari dan diatas pasir pinggiran arab yang membakar  untuk memenuhi perintah allah dan rasulnya? Saat itu pula tidak ada yang saling berperang karena menperebutkan makanan malah sebaliknya, mereka merelakan saudaranya untuk makan meskipun keadaannya sedang sekarat karena kelaparan.  
Rahasianya adalah iman. Walaupun mereka tertinggal dalam segi ilmu pengetahuan dan teknologi namun mereka mempunyai iman yang membuatnya selalu bahagia. Imanlah yang membuat rasa lapar mereka menjadi nikmat, rasa panas saat mereka berjalan dipadang pasir menjadi nikmat dan kelak iman itulan yang menjadikan mereka berilmu dan mempunyai teknologi sangat canggih pada zamannya.
Kini ilmu pengetahuan dan teknologi telah didapatkan namun iman masih kurang dalam kedua hal ini. Apalagi mereka yang kini memiliki kedudukan sebagai negara adidaya yang teknologinya tercanggih dimuka bumi ini namun mereka tidak punya iman dihatinya. ingatlah secanggih-canggihnya teknologi dan ilmu pengetahuan mereka tidak akan dapat mengalahkan Allah yang menganugrahkan teknologi tercanggih yang pernah dimiliki manusia yaitu akal dan keimanan. Maka, selalu iringi ilmu pengetahuan dengan iman agar allah memberikan nikmatnya dari arah yang tidak disangka-sangka.
                                                                                                                Suabaya, 26 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...