Guru yang berkompeten dibidangnya merupakan salah satu dari tiga karakter yang wajib dimiliki oleh guru Al Hikmah. Pada tanggal 21-22 Maret 2018 Mahasiswa prodi pendidikan matematika STKIP Al Hikmah Surabaya mengikuti Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) yang diselenggarakan di GOR Hasta Brata Unipa Surabaya. Olimpiade tersebut diikuti oleh 49 perguruan tinggi yang terdiri dari 42 perguruan tinggi swasta dan 7 perguruan tinggi negri se jawa timur.
Tim Al Hikmah yang terdiri dari Sholeh (Pend. Matematika 2015), Ade
(Pend. Matematika 2016), Imam (Pend. Matematika 2016), Syahid (Pend. Matematika
2016), Ghoni (Pend. Matematika 2017), Ruhul (Pend. Matematika 2017) dan Rosyid
(Pend. Matematika 2017) harus berjibaku dengan 588 peserta lain untuk mengerjakan
soal-soal tersebut. Acara dibuka pukul
09.00 WIB oleh ketua kopertis wilayah VII dan dilanjutkan mengerjakan soal serentak
oleh seluruh peserta pukul 09.20 - 11.00 WIB.
Ada 5 materi yang diujikan dalam olimpiade tersebut, 2 materi
diujikan dihari pertama dan 3 materi diujikan dihari selanjutnya. Jadi, dalam
sehari peserta bergelut dengan soal-soal dan hanya keluar ke kamar mandi. Untunglah panitia memberikan waktu istirahat selama 20 menit yang bisa kami guakan untuk menyegarkan pikiran . Sebagai guru
pejuang kami tidak sepantasnya untuk
berkeluh kesah dan menyerah, kami tetap berjuang sampai titik darah penghabisan.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, kami berikhtiayar dengan
cara melakukan intensive learning dibawah bimbingan langsung dari ustadz
azhar. Kami belajar setelah ashar sampai pukul 17.00 WIB Selama sepekan sebelum
hari H. Singkat memang, namun kami sangat terbantu karena ustadz azhar
senantiasa menemani kami mulai hari
pertama sampai keberangkatan kami. Sungguh pengalaman
yang berharga khususnya bagi mahasiswa tingkat pertama yang belum pernah mengikuti
olimpiade ini sebelumnya. Kedepannya, mereka harus mempersiapkan lebih awal
agar hasil yang diporoleh maksimal.
ONMIPA ini
merupakan salah satu cara agar bisa menjadi guru yang mempunyai kompetensi dan
berkualitas dibidangnya. Untuk itu, mari kita meningkatkan daya juang, ik kita agar
kelak kita tidak hanya menjadi sekedar guru yang mengajar di kelas tapi guru
yang berkompeten, da’i dan berprestasi. Wassalamualaikum wr. Wb.
Surabaya, 30 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar