Sabtu, 21 Agustus 2021

Model

 


Disclaimer dulu ya, bahasan kita kali ini bukan tentang wanita atau pria yang berpose di depan kamera.  Tapi model yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dapat dicontoh atau ditiru. Kita mempunyai cara masing-masing untuk memahami sesuatu. Misalkan, Ada yang lebih nyaman belajar dengan mendengarkan, cara ini disebut auditori. Ada juga yang perlu melibatkan motorik supaya belajar tidak membosankan, cara ini disebut kinestetik. Meskipun kita mempunyai berbagai macam gaya belajar, kita sepakat dalam rangka memahami sesuatu minimal kita harus membutuhkan 2 hal yaitu teori dan model. Teori bersifat konseptual dan abstrak yang terletak didalam pikiran. Sedangkan model bentuknya aplikatif dan konstektual. Kedua hal ini saling mendukung satu sama lain, teori menjadi landasan suatu model diciptakan dan model menjadi bentuk akhir dari teori.

Sederhananya, pemahaman menggunakan teori tanpa diaplikasikan dalam bentuk model tidak akan menghasilkan pemahaman yang bermakna. Sedangkan model tanpa kajian teori yang mendalam akan diragukan dan tidak berguna. Apabila kita buka buku di sekolah-sekolah didalamnya pasti memuat teori beserta model. Guru ketika menyampaikan materi baru, biasanya akan diawali dengan pendalaman materi beserta contoh soal yang banyak. Hal ini dilakukan agar menghasilkan pemahaman yang sempurna bagi siswa. Meskipun demikian, hal diatas tidak menjadi alasan untuk meremehkan apabila menemukan teori yang belum mempunyai model dan juga ketika kita menemukan model tanpa dasar teori yang jelas.  

Agak melebar dari pembahasan diatas, kita mungkin harus bersyukur atas pemberian islam di kehidupan kita. Karena apa? Islam telah menyediakan teori-teori lengkap dengan modelnya untuk menjadi pedoman menjalani kehidupan. Tidak hanya itu, sejarah telah membuktikan bahwa teori dan model yang disediakan islam benar-benar manjur ketika digunakan. Kita dapat mengetahui perbedaan bangsa arab sebelum dan sesudah islam. Bangsa yang terbelakang berubah menjadi pusat peradaban dunia disaat islam diterapkan. Namun sekarang fakta-fakta tersebut malah dibentur-benturkan dengan berbagai hal yang menjadikan krisis jati diri pada orang islam.

Saya yakin, kebenaran tidak akan pernah bisa dihentikan. Yang hari ini masih takut jika melihat orang bercerita tentang sejarah islam, yuk hidupkan lagi hati nuraninya. Yang hari ini masih takut belajar akidah islam, yuk hidupkan lagi nuraninya. Yang hari ini masih takut belajar Al Quran, yuk hidupkan lagi hati nuraninya. Jangan-jangan pemahaman yang sekarang kita pegang belum sempurna antara teori dan modelnya. Jangan-jangan selama ini kita tidak takut pada islamnya tapi kita hanya takut keluar dari zona nyaman kita. Sehingga Islam yang seharusnya dijadikan sebagai lentera di tengah gelapnya malam malah dijadikan sebagai kambing hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...