"Blog ini sebagai perjalanan seorang guru berdasi yang memimpikan sebuah perubahan besar di dunia pendidikan Indonesia."
Selasa, 31 Agustus 2021
Pythaghoras
Senin, 30 Agustus 2021
rasa
Matematika terkenal sebagai ilmu yang mempelajari tentang logika. Biasanya orang-orang matematika akan lebih banyak menggunakan logika dari pada rasa. Hal ini karena mereka ketika mempelajari matematika secara tidak langsung dilatih bagaiamana cara berlogika yang benar. Ada yang bilang bahwa matematika itu bukanlah sekedar berhitung, tapi matematika mengajarkan kita bagaimana cara kita berpikir. Mungkin yang menjadikan matematika seperti itu adalah karakteristik matematika itu sendiri yaitu abstrak sehingga matematika melulu berkutat dalam alam pikiran.
Banyak yang mengira bahwa berpikir hanya berhubungan dengan otak. Padahal dalam prakteknya, yang mengarahkan otak untuk berfikir adalah hati. Hati menghasilkan rasa yang kemudian dieksekusi oleh otak sehingga menghasilkan pikiran. Contohnya bisa dilihat ketika kita dihadapkan pada soal matematika, kebanyakan dari kita yang tidak suka matematika akan mengatakan soal ini saya "rasa" sulit untuk dikerjakan. Padahal otak kita sama sekali belum memproses soal² tersebut. Tapi kita sudah mengatakan susah diawal. Itulah peran dari hati. Saat kita rasa soal matematika yang ada dihadapan ini susah, secara otomatis hati akan mengarahkan otak kita untuk susah mengerjakan soal tersebut. Begitu sebaliknya, saat hati kita yakin bahwa soal ini akan mudah, secara otomatis hati akan mengarahkan otak kita mengerjakan soal itu dengan mudah.
Seorang ilmuwan yang memiliki kemampuan merasa yang tinggi akan menghasilkan sebuah karya yang luar biasa. Karya yang diciptakan akan didasari dari kepekaan disekitarnya meskipun belum ada data dan teori yang mendasari. Ilmuwan seperti ini akan menangis jika melihat penindasan, kebodohan, dan ketidak adilan di sekitarnya. Air mata itulah yang akan mendasari karya-karyanya. Mereka berkarya bukan untuk menghasilkan materi melainkan atas dasar hati nurani. Berbeda dengan orang-orang yang berilmu yang kualitas hatinya kotor, tidak akan bisa peka terhadap apa yang ada disekitarnya. Boro-boro peka, malahan semua rela ia korbankan asalkan bisa meningkatkan kualitas hidup dirinya sendiri.
Sadarilah, bahwa ada yang lebih penting untuk diasah dari pada otak yaitu hati. Persoalan hati adalah persoalan ketuhanan. Oleh karena itu salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengasah hati kita yaitu dengan cara mendekatkan diri kita pada Allah. Hati juga sangat cepat berubah-ubah. Agar hati tetap dalam kualitas terbaiknya, perlu kita untuk berdoa pada sang pemilik hati.
"Wahai sang pemilik hati, tetapkanlah hatiku didalam agamaMu dan dalam ketaatan kepadaMu..."
Sabtu, 21 Agustus 2021
Model
Disclaimer dulu ya, bahasan kita kali
ini bukan tentang wanita atau pria yang berpose di depan kamera. Tapi model yang dimaksud disini adalah sesuatu
yang dapat dicontoh atau ditiru. Kita mempunyai cara masing-masing untuk memahami
sesuatu. Misalkan, Ada yang lebih nyaman belajar dengan mendengarkan, cara ini
disebut auditori. Ada juga yang perlu melibatkan motorik supaya belajar tidak membosankan,
cara ini disebut kinestetik. Meskipun kita mempunyai berbagai macam gaya
belajar, kita sepakat dalam rangka memahami sesuatu minimal kita harus membutuhkan
2 hal yaitu teori dan model. Teori bersifat konseptual dan abstrak yang
terletak didalam pikiran. Sedangkan model bentuknya aplikatif dan konstektual. Kedua
hal ini saling mendukung satu sama lain, teori menjadi landasan suatu model
diciptakan dan model menjadi bentuk akhir dari teori.
Sederhananya, pemahaman menggunakan
teori tanpa diaplikasikan dalam bentuk model tidak akan menghasilkan pemahaman yang
bermakna. Sedangkan model tanpa kajian teori yang mendalam akan diragukan dan tidak
berguna. Apabila kita buka buku di sekolah-sekolah didalamnya pasti memuat
teori beserta model. Guru ketika menyampaikan materi baru, biasanya akan
diawali dengan pendalaman materi beserta contoh soal yang banyak. Hal ini dilakukan
agar menghasilkan pemahaman yang sempurna bagi siswa. Meskipun demikian, hal
diatas tidak menjadi alasan untuk meremehkan apabila menemukan teori yang belum
mempunyai model dan juga ketika kita menemukan model tanpa dasar teori yang
jelas.
Agak melebar dari pembahasan
diatas, kita mungkin harus bersyukur atas pemberian islam di kehidupan kita. Karena
apa? Islam telah menyediakan teori-teori lengkap dengan modelnya untuk menjadi
pedoman menjalani kehidupan. Tidak hanya itu, sejarah telah membuktikan bahwa
teori dan model yang disediakan islam benar-benar manjur ketika digunakan. Kita
dapat mengetahui perbedaan bangsa arab sebelum dan sesudah islam. Bangsa yang terbelakang
berubah menjadi pusat peradaban dunia disaat islam diterapkan. Namun sekarang
fakta-fakta tersebut malah dibentur-benturkan dengan berbagai hal yang menjadikan
krisis jati diri pada orang islam.
Saya yakin, kebenaran tidak akan pernah
bisa dihentikan. Yang hari ini masih takut jika melihat orang bercerita tentang
sejarah islam, yuk hidupkan lagi hati nuraninya. Yang hari ini masih takut
belajar akidah islam, yuk hidupkan lagi nuraninya. Yang hari ini masih takut belajar
Al Quran, yuk hidupkan lagi hati nuraninya. Jangan-jangan pemahaman yang
sekarang kita pegang belum sempurna antara teori dan modelnya. Jangan-jangan selama
ini kita tidak takut pada islamnya tapi kita hanya takut keluar dari zona
nyaman kita. Sehingga Islam yang seharusnya dijadikan sebagai lentera di tengah
gelapnya malam malah dijadikan sebagai kambing hitam.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN
Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...
-
Bilangan yang paling sukses adalah bilangan e x . bilangan e x walaupun diturunkan berkali-kali hasilnya akan tetap e x . Merujuk pada ku...
-
Seorang ibu akan takut ketika dipisahkan oleh anaknya bahkan tidak hanya manusia hewan pun merasakannya. Sepasang kekasih yang saling jatuh ...
-
Orang yang mendalami atau menguasai ilmu matematika biasanya berbeda dengan kebanyakan orang. Berbeda cara pandangnya, berbeda dalam p...