Matematika adalah ilmu tentang
menyelesaikan masalah dan berfikir struktural. Jadi, kurang tepat jika orang
memandang bahwa matematika sebagai ilmu hitung saja. Anggapan seperti Cuma bisa
menggambarkan matematika dari kulitnya saja. Seperti kita melihat buah durian,
kulitnya keras dan berduri tapi jika buah itu debelah ternyata dalamnya manis,
lembut dan menarik hati. Seperti itulah pemahaman tentang matematika, jika kita
memandang matematika itu hanya berisi angka dan hitungan hakekatnya kita masih
melihat kulitnya saja seandainya kita bisa membedah matematika dan menyelami
lebih dalam ilmu matematika maka akan
ditemukan berbagai hal yang menarik, indah dan juga bermakna.
Membahas tentang berfikir
struktural, ketika kita menyelesaikan persoalan matematika pasti kita dituntut
untuk berfikir struktural. Hal-hal yang diperhatikan ketika kita sedang
berfikir struktural adalah aturan-aturan yang sedang berlaku, semesta
pembicaraan dan konteks dari permasalahan yang sedang kita selesaikan.
Misalkan, kita diberikan masalah tentang mencari luas persegi. Untuk itu kita
harus tahu Panjang sisi dari persegi tersebut setelah itu kita harus tahu juga
tentang rumus mencari luas persegi. Baru kita bisa menyelesaikan masalah
tersebut. Untuk masalah yang lebih kompleks berfikir struktural sangat penting
karena jika kita menggunakan algoritma yang tidak sesuai saat menyelesaikan
masalah tersebut maka masalah tersebut tidak akan bisa diselesaikan.
Ternyata, jika kita telisik lebih
lanjut tentang pendidikan struktur berfikir yang ada di matematika. Islam dari 14
abad yang lalu sudah membekali para pemeluk agamanya tentang struktur berfikir
yang baik. dalam menjalankan ibadah ada yang Namanya rukun. Kita menjalankan
sholat harus sesuai dengan rukun yang berlaku disholat. Harus takbiratul ikhrom
setelah itu membaca al fatihah baru kemudian rukuk dilanjutkan itidal dan
sujud. Tidak boleh setelah kita takbitratul ikhrom langsung sujud tidak melakukan
rukun yang lain seperti membaca al fatihah dan rukuk. jika di matematika langkah-langkah penyelesaian masalah disebut algoritma maka rukun adalah algorimanya ibadah. Hal ini seperti halnya saat kita sedang
menyelesaikan permasalahan matematika kita dituntut untuk runtut atau structural
dalam menyelesaikan masalah.
Sebenarnya berlatih struktur berfikir yang didapatkan di matematika
ternyata sudah kita dapatkan di Islam. Bagaimana kita menjalankan ibadah sesuai
rukun merupakan cara melatih struktur berfikir kita. Sebagai seorang muslim
harusnya kita mencari hikmah dari setiap apa yang kita lakukan. Bahwa kita
harus yakini allah SWT tidak menciptakan sesuatu yang ada di langit dan di bumi
tanpa ada hikmah yang membersamai hal tersebut. Sebagai seorang muslim saat
menjalankan ibadah kita juga harus memahami betul syarat, rukun dan wajib ibadah
agar kita tak terkesan taklid buta. Pemahaman yang benar tentang ibadah akan
menimubulkan keyakinan yang kuat pada islam dan lebih mencintai islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar