Kisah cinta paling romantis sepanjang sejarah adalah kisah cinta yang terjadi antara Romeo dan Juliet. Buah karya penulis legendaris Wiliam Shakespeare ini menceritakan perjalanan cinta sepasang kekasih yang terhalang oleh permusuhan antara kedua keluarga mereka. Naasnya, kisah cinta mereka harus diakhiri dengan pembuktian cinta antara keduanya. Romeo mati karena minum racun dan Juliet mati karena menusukkan pedang ketubuhnya sendiri. Mereka sama-sama melakukan hal tersebut karena ingin merasakan hal yang dirasakan oleh pasangannya yaitu kematian. Sungguh tragis sekali kisah tersebut, ketika mencintai menjadikan manusia menjadi lupa diri.
Kisah dapat mempengaruhi kehidupan seseorang tak terkecuali kisah Romeo
dan Juliet ini. Erich Fromm pernah menyatakan mana yang lebih penting antara
mencintai dan dicintai?Kira-kira apa jawabanya?. Sebenarnya pertanyaan tersebut
tidak untuk dijawab tapi untuk direnungkan. Kebanyakan orang mendefinisikan
cinta itu dengan rasa suka pada sesuatu. hari ini orang mencintai dengan cara fokus
mencari apa yang dia suka. Mungkin ini adalah efek samping dari viralnya kisah Romeo dan Juliet sehingga orang mendefinisikan cinta dengan hal semacam itu. Tapi
sebenarnya menurut Erich Fromm bukan seperti itu cara mencitai yang benar.
Sama halnya dengan kedudukan garis yang sejajar. Garis dikatakan sejajar
apabila mempunyai kemiringan (gradien)
yang sama. Garis yang sejajar tidak akan pernah bertemu walaupun garisnya diperpanjang
sampai ketakhingga. Tidak akan pernah ada satu titik yang menjadi perpotongan
antara garis yang sejajar sebab memang mereka tidak ditakdirkan berpotongan. Untuk
jadi orang yang mencintai, fokuslah pada bagaimana cara mencintai yang baik. Mencintai
yang benar bukanlah mencari apa yang kita sukai tapi bagaimana menyalurkan rasa
cinta itu sendiri. Akan ada banyak pengorbanan jika kita hanya fokus mengejar
apa yang kita sukai yang hakekatnya belum pasti untuk kita miliki.
Menurut Fahrudin Faiz Tidak usah capek-capek mencari sesuatu yang cocok
untukmu, cukup berperilakulah menjadi seorang pecinta yang mencintai secara
benar. Yaps.. jangan mencintai seperti garis yang
sejajar. walaupun garisnya diperpanjang seperti apapun tidak menjadikan garis itu bertemu. Apa yang
kita cintai tidak akan pernah tercapai karena memang hakekatnya sesuatu itu bukan untuk
kita cintai. Seharusnya, cintailah sesuatu secara benar nanti segala sesuatu pasti akan
jadi layak untuk kita cintai. Kalau fokus hanya mencintai apa yang disukai saja
hanya menjadikan kita semakin egois dan terkesan milih-milih. Ulama fenomenal Turki Syaikh
badiuzzaman Said Nursi pernah berkata yang berhak dicintai adalah cinta itu
sendiri, dan yang berhak diperangi adalah perang itu sendiri. Wallahualam..
kereen mass
BalasHapus