
Pernah gak kita berusaha mati-matian untuk mewujudkan impian kita?sampai sekarang, berapa banyak mimpi kita yang berhasil kita wujudkan dan berapa banyak yang gagal? Pasti sangat menyenangkan saat mimpi yang kita rancang dan perjuangkan dapat terwujud. Ya, bermimpi adalah kekuatan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia. Garry Kasparov seorang mantan Chess Grandmaster pernah mengatakan bahwa tidak usah takut jika di masa depan manusia diprediksi akan dikalahkan oleh robot, karena manusia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh robot yaitu mimpi.
Faktanya, tidak semua mimpi yang
dimiliki manusia dapat terwujud. Dady Corbuzier membedakan antara mimpi (dream)
dengan goal. Mimpi itu sebuah
keinginan saja kalau goal keinginan
yang sudah mempunyai schedule usaha
untuk mewujudkannya. Dalam islam kita kenal dengan istilah ikhtiar dan tawakal atau dalam bahasa kita disebut dengan usaha dan doa.
Penting bahwasanya menghadirkan doa disetiap usaha yang kita lakukan. Ibarat
kita yang mengirimkan proposal permohonan dana ke perusahaan,
proposal kita harus jelas dan menarik sehingga dapat diterima oleh perusahaan
yang kita kirim. Namun, sebaik-baik proposal yang kita buat jika perusahaan
tersebut menolak maka keinginan kita untuk mendapatkan dana dari perusahaan itu
tidak pernah terwujud. Usaha seperti proposal kita sedangkan doa adalah sarana
kita untuk mendekati allah yang memutuskan apakah proposal kita ditolak atau
diterima.
Nah.. di matematika seperti yang
kita ketahui bahwa terdapat topik pembahasan eksponen. Misalkan a dan n
merupakan bilangan real sehingga jika an = a x a x a x … x a sebanyak
n kali. a disebut dengan basis dan n disebut dengan eksponen
atau pangkat. Contohnya 23 = 2 x 2 x 2 = 8 dsb.
Ada beberapa kondisi khusus yang terdapat dalam eksponen contohnya seperti
semua bilangan jika dipangkatkan 0 hasilnya satu atau a0 = 1. Dan
juga untuk semua bilangan yang dipangkatkan dengan pangkat negatif hasilnya
akan selalu 1/hasil dari perpangkatan itu atau a-n = 1/an.
Usaha dan
doa yang kita lakukan itu mirip sekali dengan topik eksponen ini. Basis itu
ibarat usaha kita dan eksponen atau pangkat itu sebagai doa kita. Jika usaha
kita dibarengi dengan memperbanyak doa maka hasilnya akan berlipat-lipat dari
apa yang kita usahakan. Dalam Eksponen, semakin besar pangkatnya maka akan semakin besar
hasil yang kita dapatkan. Sedangkan, Kalau usaha tidak dibarengi sama sekali
dengan doa atau pangkat yang kita miliki nilainya 0, maka berapapun usaha kita
hasilnya tidak akan lebih besar dari usaha yang dibarengi
dengan doa. Bisa jadi hasil yang kita dapatkan jauh lebih kecil dari usaha yang telah kita lakukan (Rugi). Apalagi kalau misalkan usaha kita dibarengi dengan prilaku
negatif kepada Allah SWT. Seperti eksponen, jika pangkat kita negatif hasilnya adalah
1/hasil dari pangkat itu. Artinya, hasil dari pangkat yang negatif itu pasti dibawah atau gagal.
Hendaklah kita
menghadirkan Allah disetiap usaha yang kita lakukan. Kuasa kita itu hanyalah
perencana sedangkan Allah yang memutuskan apakah rencana kita diterima atau
tidak. Semakin banyak kita hadirkan
Allah dalam usaha kita maka semakin besar hasil yang kita dapat. Hasil yang
besar tidak selalu bermakna apa yang kita impikan tercapai, tapi suatu saat
mungkin mimpi kita tidak dapat terealisasi namun dikarenakan kita selalu
menghadirkan Allah dalam usaha kita, Allah berikan kita kegagalan karena Allah
punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang kita rencanakan. Adakah yang
lebih baik dari pada rencana Allah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar