Minggu, 31 Mei 2020

Mengapa sebelum bagaimana


Dalam masa learning from home yang masih berjalan hingga hari ini, kebanyakan orang menghabiskan waktunya untuk beraktifitas di dunia online seperti mengikuti webinar, rapat online, mengikuti kursus online dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit pula yang menghabiskan waktunya untuk aktifitas-aktifitas yang lain seperti main game, chating, nonton film dan sebagainya. Tidak masalah orang mau memilih menghabiskan waktunya untuk melakukan aktifitas yang pertama maupun yang kedua. Setiap manusia punya pilihan masing - masing dan masa depan manusia khakekatnya adalah kumpulan dari pilihan – pilihan yang telah ia pilih sebelumnya.

Seorang koki akan memasak berdasarkan bahan makanan apa yang ada di dapurnya. Jika di dalam dapurnya hanya ada bawang, sayur bayam dan tomat maka yang dapat dibuat oleh koki tersebut adalah sayur bening. Dengan bahan makanan yang ada di dapurnya koki tersebut tidak mungkin sang koki dapat membuat mie ayam. Koki itu ibarat diri kita sedangkan bahan makanan adalah pilihan – pilihan yang ada dalam hidup kita. Seperti sang koki yang hanya bisa memasak makanan berdasarkan apa yang ada di dapurnya. Seperti itu pula ketika seseorang ingin menjadi sesuatu di masa depannya akan sangat bergantung pada pilihan - pilihan yang telah ia pilih sebelumnya. Maka yang lebih dulu dilakukan adalah menentukan ingin menjadi apa ia di masa depan baru bisa menentukan pilihan – pilihan yang sesuai dengan apa yang menjadi keinginannya. Sebaliknya, jika seandainya ia sudah menentukan ingin menjadi apa ia di masa depan namun pilihan – pilihan yang dipilihnya tidak sesuai untuk mewujudkan pilihan itu maka sampai kapanpun keinginannya tidak akan terwujud.

Bilangan prima adalah bilangan yang hanya bisa dibagi oleh dirinya sendiri dan 1. Contohnya adalah bilangan 37 tidak akan bisa dibagi oleh bilangan selain bilangan 37 dan 1. berapapun bilangan yang membagi 37 pasti tidak akan bisa membagi dengan sempurna jika tidak dibagi bilangan 37 dan 1. Kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa bilangan prima yang akan kita bagi sehingga kita dapat membaginya dengan sempurna menggunakan bilangan itu sendiri dan 1. Begitu juga  agar kita bisa menghabiskan waktu hidup kita dengan sempurna maka kita harus tahu dulu apa tujuan hidup kita sehingga kita tidak salah memilih pilihan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Sebelum bertanya bagaimana harusnya terlebih dahulu bertanya mengapa. Kebanyakan orang bisanya lebih memperhatikan cara atau mekanismenya tanpa tahu tujuannya seperti apa. Di dunia pendidikan misalkan siswa diajarkan bagaimana cara menghitung rumus luas persegi namun kebanyakan siswa masih belum mengetahui mengapa rumus persegi adalah sisi x sisi. Hal ini juga terbawa dalam kehidupan, kita banyak melakukan kegiatan, mengikuti seminar, banyak berorganisasi dan lain sebagainya namun tidak tahu tujuan hidupnya seperti apa. Mari berhenti sejenak untuk kita memaknai hidup kita terlebih dahulu. Maknai hidupmu temukan rahasia tuhan memberikan kehidupan yang indah ini kepada dirimu.

Minggu, 17 Mei 2020

Bilangan paling sukses


Bilangan yang paling sukses adalah bilangan ex . bilangan ex  walaupun diturunkan berkali-kali hasilnya akan tetap ex. Merujuk pada kurikulum 2013, pembahasan turunan menjadi salah satu pembahasan pada pelajaran matematika kelas XI SMA. Biasanya setiap bilangan jika diturunkan akan berubah bentuk dan nilainya. Contohnya, x2 jika diturunkan satu kali maka hasilnya adalah 2x. Namun hal ini tidak berlaku pada bilangan ex. Hasil dari turunan pertama ex akan tetap ex . Bahkan jika harus diturunkan untuk kedua kalinya, ketiga, keempat atau kesekian kalipun hasilnya akan tetap konsisten ex. Andaikan dibuatkan kisah tentang perjalanan bilangan ex akan sangat menginpirasi banyak orang karena kegigihannya.

Rata-rata kisah kesuksesan seseorang akan mempunyai alur cerita yang sama antara satu cerita dengan cerita yang lain. Berawal dari sebuah mimpi kemudian dalam usaha mewujudkan mimpi itu terdapat peristiwa dimana tokoh utama akan mengalami kegagalan. Pada cerita yang lain sang tokoh utama harus mengalami berkali-kali kegagalan sebelum akhirnya tokoh tersebut berhasil mendapatkan mimpinya. Ibarat orang yang konsisten terhadap mimpinya, bilangan ex yang diturunkan berkali-kali hasilnya pasti akan tetap konsisten ex tidak akan pernah berubah. Begitulah mental orang-orang sukses jika mereka mengalami kegagalan, mereka tidak akan menyerah memperjuangkan apa nyang menjadi impiannya.

Agar mengalami jatuh atau kegagalan berkali-kali seseorang harus keluar dari zona nyaman mereka terlebih dahulu. Contoh, Soichiro Honda tidak akan bisa menciptakan sepeda motor jika tidak memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang bengkel dan beralih membuat pabrik sendiri. Rasullah SAW harus keluar dari kampung halamannya (makkah al mukarromah) untuk kemudian dakwah islam dapat tersebar luas seperti sekarang ini. Keluar dari zona nyaman bagi orang-orang sukses adalah langkah awal sebelum apapun. Setelah keluar dari zona nyaman baru seseorang akan mengalami kegagalan dan jatuh berkali-kali dalam usahanya menggapai mimpinya. Tanpa kegagalan seseorang tidaka akan pernah merasakan bangkit dari keterperukan.

Dari sini saya mulai paham arti dari kata-kata “motivasi terbaik ada pada diri anda sendiri”. Setiap orang sebenarnya memiliki insting menjadi orang yang sukses. Mengapa demikian? Karena menjadi sukses berdasarkan uraian diatas adalah tetap menjadi diri sendiri walaupun mengalami kegagalan berkali-kali. maka yang perlu dilakukan adalah keluarlah dari zona nyamanmu agar kau temukan kesulitan dan keterbatasanmu. Saat kamu ditimpa kegagalan kamu tetap jadi dirimu sendiri, maka kamu sudah sesuai dengan fitrah kesuksesan manusia. Jadilah seperti ex , walaupun diturunkan berkali-kali tidak berpengaruh apa-apa terhadap dirinya.


Minggu, 10 Mei 2020

Jangan Mencintai Seperti Garis Sejajar


Kisah cinta paling romantis sepanjang sejarah adalah kisah cinta yang terjadi antara Romeo dan Juliet. Buah karya penulis legendaris Wiliam Shakespeare ini menceritakan perjalanan cinta sepasang kekasih yang terhalang oleh permusuhan antara kedua keluarga mereka. Naasnya, kisah cinta mereka harus diakhiri dengan pembuktian cinta antara keduanya. Romeo mati karena minum racun dan Juliet mati karena menusukkan pedang ketubuhnya sendiri. Mereka sama-sama melakukan hal tersebut karena ingin merasakan hal yang dirasakan oleh pasangannya yaitu kematian. Sungguh tragis sekali kisah tersebut, ketika mencintai menjadikan manusia menjadi lupa diri.

Kisah dapat mempengaruhi kehidupan seseorang tak terkecuali kisah Romeo dan Juliet ini. Erich Fromm pernah menyatakan mana yang lebih penting antara mencintai dan dicintai?Kira-kira apa jawabanya?. Sebenarnya pertanyaan tersebut tidak untuk dijawab tapi untuk direnungkan. Kebanyakan orang mendefinisikan cinta itu dengan rasa suka pada sesuatu. hari ini orang mencintai dengan cara fokus mencari apa yang dia suka. Mungkin ini adalah efek samping dari viralnya kisah Romeo dan Juliet sehingga orang mendefinisikan cinta dengan hal semacam itu. Tapi sebenarnya menurut Erich Fromm bukan seperti itu cara mencitai yang benar.

Sama halnya dengan kedudukan garis yang sejajar. Garis dikatakan sejajar apabila mempunyai  kemiringan (gradien) yang sama. Garis yang sejajar tidak akan pernah bertemu walaupun garisnya diperpanjang sampai ketakhingga. Tidak akan pernah ada satu titik yang menjadi perpotongan antara garis yang sejajar sebab memang mereka tidak ditakdirkan berpotongan. Untuk jadi orang yang mencintai, fokuslah pada bagaimana cara mencintai yang baik. Mencintai yang benar bukanlah mencari apa yang kita sukai tapi bagaimana menyalurkan rasa cinta itu sendiri. Akan ada banyak pengorbanan jika kita hanya fokus mengejar apa yang kita sukai yang hakekatnya belum pasti untuk kita miliki.

Menurut Fahrudin Faiz Tidak usah capek-capek mencari sesuatu yang cocok untukmu, cukup berperilakulah menjadi seorang pecinta yang mencintai secara benar. Yaps.. jangan mencintai seperti garis yang sejajar. walaupun garisnya diperpanjang seperti apapun tidak menjadikan garis itu bertemu. Apa yang kita cintai tidak akan pernah tercapai karena memang hakekatnya sesuatu itu bukan untuk kita cintai. Seharusnya, cintailah sesuatu secara benar nanti segala sesuatu pasti akan jadi layak untuk kita cintai. Kalau fokus hanya mencintai apa yang disukai saja hanya menjadikan kita semakin egois dan terkesan milih-milih. Ulama fenomenal Turki Syaikh badiuzzaman Said Nursi pernah berkata yang berhak dicintai adalah cinta itu sendiri, dan yang berhak diperangi adalah perang itu sendiri. Wallahualam..

  


Kamis, 07 Mei 2020

Eksponen Usaha Dan Doa


Pernah gak kita berusaha mati-matian untuk mewujudkan impian kita?sampai sekarang, berapa banyak mimpi kita yang berhasil kita wujudkan dan berapa banyak yang gagal? Pasti sangat menyenangkan saat mimpi yang kita rancang dan perjuangkan dapat terwujud. Ya, bermimpi adalah kekuatan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia. Garry Kasparov seorang mantan Chess Grandmaster pernah mengatakan bahwa tidak usah takut jika di masa depan manusia diprediksi akan dikalahkan oleh robot, karena manusia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh robot yaitu mimpi.

Faktanya, tidak semua mimpi yang dimiliki manusia dapat terwujud. Dady Corbuzier membedakan antara mimpi (dream) dengan goal. Mimpi itu sebuah keinginan saja kalau goal keinginan yang sudah mempunyai schedule usaha untuk mewujudkannya. Dalam islam kita kenal dengan istilah ikhtiar dan tawakal atau dalam bahasa kita disebut dengan usaha dan doa. Penting bahwasanya menghadirkan doa disetiap usaha yang kita lakukan. Ibarat kita yang mengirimkan proposal permohonan dana ke perusahaan, proposal kita harus jelas dan menarik sehingga dapat diterima oleh perusahaan yang kita kirim. Namun, sebaik-baik proposal yang kita buat jika perusahaan tersebut menolak maka keinginan kita untuk mendapatkan dana dari perusahaan itu tidak pernah terwujud. Usaha seperti proposal kita sedangkan doa adalah sarana kita untuk mendekati allah yang memutuskan apakah proposal kita ditolak atau diterima.

Nah.. di matematika seperti yang kita ketahui bahwa terdapat topik pembahasan eksponen. Misalkan a dan n merupakan bilangan real sehingga jika an = a x a x a x … x a sebanyak n kali. a disebut dengan basis dan n disebut dengan eksponen atau pangkat. Contohnya 23 = 2 x 2 x 2 = 8 dsb. Ada beberapa kondisi khusus yang terdapat dalam eksponen contohnya seperti semua bilangan jika dipangkatkan 0 hasilnya satu atau a0 = 1. Dan juga untuk semua bilangan yang dipangkatkan dengan pangkat negatif hasilnya akan selalu 1/hasil dari perpangkatan itu atau a-n = 1/an.

Usaha dan doa yang kita lakukan itu mirip sekali dengan topik eksponen ini. Basis itu ibarat usaha kita dan eksponen atau pangkat itu sebagai doa kita. Jika usaha kita dibarengi dengan memperbanyak doa maka hasilnya akan berlipat-lipat dari apa yang kita usahakan. Dalam Eksponen, semakin besar pangkatnya maka akan semakin besar hasil yang kita dapatkan. Sedangkan, Kalau usaha tidak dibarengi sama sekali dengan doa atau pangkat yang kita miliki nilainya 0, maka berapapun usaha kita hasilnya tidak akan lebih besar dari usaha yang dibarengi dengan doa. Bisa jadi hasil yang kita dapatkan jauh lebih kecil dari usaha yang telah kita lakukan (Rugi). Apalagi kalau misalkan usaha kita dibarengi dengan prilaku negatif kepada Allah SWT. Seperti eksponen, jika pangkat kita negatif hasilnya adalah 1/hasil dari pangkat itu. Artinya, hasil dari pangkat yang negatif itu pasti dibawah atau gagal.

Hendaklah kita menghadirkan Allah disetiap usaha yang kita lakukan. Kuasa kita itu hanyalah perencana sedangkan Allah yang memutuskan apakah rencana kita diterima atau tidak. Semakin banyak kita hadirkan Allah dalam usaha kita maka semakin besar hasil yang kita dapat. Hasil yang besar tidak selalu bermakna apa yang kita impikan tercapai, tapi suatu saat mungkin mimpi kita tidak dapat terealisasi namun dikarenakan kita selalu menghadirkan Allah dalam usaha kita, Allah berikan kita kegagalan karena Allah punya rencana yang jauh lebih baik dari apa yang kita rencanakan. Adakah yang lebih baik dari pada rencana Allah?

 

 


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...