Sabtu, 02 November 2019

AMBIL HIKMAH : "Algoritma Ibadah"



Matematika adalah ilmu tentang menyelesaikan masalah dan berfikir struktural. Jadi, kurang tepat jika orang memandang bahwa matematika sebagai ilmu hitung saja. Anggapan seperti Cuma bisa menggambarkan matematika dari kulitnya saja. Seperti kita melihat buah durian, kulitnya keras dan berduri tapi jika buah itu debelah ternyata dalamnya manis, lembut dan menarik hati. Seperti itulah pemahaman tentang matematika, jika kita memandang matematika itu hanya berisi angka dan hitungan hakekatnya kita masih melihat kulitnya saja seandainya kita bisa membedah matematika dan menyelami lebih dalam ilmu  matematika maka akan ditemukan berbagai hal yang menarik, indah dan juga bermakna.
Membahas tentang berfikir struktural, ketika kita menyelesaikan persoalan matematika pasti kita dituntut untuk berfikir struktural. Hal-hal yang diperhatikan ketika kita sedang berfikir struktural adalah aturan-aturan yang sedang berlaku, semesta pembicaraan dan konteks dari permasalahan yang sedang kita selesaikan. Misalkan, kita diberikan masalah tentang mencari luas persegi. Untuk itu kita harus tahu Panjang sisi dari persegi tersebut setelah itu kita harus tahu juga tentang rumus mencari luas persegi. Baru kita bisa menyelesaikan masalah tersebut. Untuk masalah yang lebih kompleks berfikir struktural sangat penting karena jika kita menggunakan algoritma yang tidak sesuai saat menyelesaikan masalah tersebut maka masalah tersebut tidak akan bisa diselesaikan.
Ternyata, jika kita telisik lebih lanjut tentang pendidikan struktur berfikir yang ada di matematika. Islam dari 14 abad yang lalu sudah membekali para pemeluk agamanya tentang struktur berfikir yang baik. dalam menjalankan ibadah ada yang Namanya rukun. Kita menjalankan sholat harus sesuai dengan rukun yang berlaku disholat. Harus takbiratul ikhrom setelah itu membaca al fatihah baru kemudian rukuk dilanjutkan itidal dan sujud. Tidak boleh setelah kita takbitratul ikhrom langsung sujud tidak melakukan rukun yang lain seperti membaca al fatihah dan rukuk. jika di matematika langkah-langkah penyelesaian masalah disebut algoritma maka rukun adalah algorimanya ibadah. Hal ini seperti halnya saat kita sedang menyelesaikan permasalahan matematika kita dituntut untuk runtut atau structural dalam menyelesaikan masalah.
Sebenarnya  berlatih struktur berfikir yang didapatkan di matematika ternyata sudah kita dapatkan di Islam. Bagaimana kita menjalankan ibadah sesuai rukun merupakan cara melatih struktur berfikir kita. Sebagai seorang muslim harusnya kita mencari hikmah dari setiap apa yang kita lakukan. Bahwa kita harus yakini allah SWT tidak menciptakan sesuatu yang ada di langit dan di bumi tanpa ada hikmah yang membersamai hal tersebut. Sebagai seorang muslim saat menjalankan ibadah kita juga harus memahami betul syarat, rukun dan wajib ibadah agar kita tak terkesan taklid buta. Pemahaman yang benar tentang ibadah akan menimubulkan keyakinan yang kuat pada islam dan lebih mencintai islam.  

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...