Sebagai seorang muslim harus berkeyakinan bahwa rezeki,
jodoh, kematian sudah ditetapkan Allah kepada seluruh hambanya sesuai kadar
masing-masing. Ketika seseorang muslim memutuskan untuk mulai usaha, hakekatnya
dia bukan percaya bahwa kemampuannya akan menghantarkannya kepada kesuksesan.
Tapi ketika seorang muslim mulai usaha hakekatnya dia sedang mempersiapkan
penyambutan terhadap pertolongan Allah SWT. Kadang kita salah sangka, disaat
usaha kita mengalami kegagalan hanya yang nampak luar saja yang dievaluasi.
Padahal ada sesuatu tidak nampak yang bisa jadi menjadi penyebab kegagalan itu,
yaitu kualitas iman kita.
Kalau kita dalami ilmu matematika, kita akan menemukan salah satu cabang dari matematika yaitu codding / pemrograman. Misal didalam sebuah aplikasi yang sedang kita mainkan di HP kita itu tanpa disadari terdiri dari ratusan coding yang berjalan lho. Hanya saja kita itu hanya mengetahui tampak tampilan luarnya saja, padahal coding menjadi elemen terpenting dari sebuah aplikasi. Jika ada satu saja koding yang eror pasti tampilan luarnya pun juga ikut eror. Yang dapat memperbaiki hanyalah yang mengerti bahasa koding, tugas kita hanya menyampaikan komplain ke yang bersangkutan. Seperti itulah seharusnya saat kita menjalani proses usaha, kita hanya tahu tampak luarnya saja, yang lebih dalam mengetahui hanya Allah SWT. Maka yang bisa kita lakukan adalah percaya dan mempersiapkan datangnya pertolongan dariNya.
Tidak harus memiliki kompetensi untuk meyakinkan seorang
muslim memulai usaha. Pertolongan Allah pasti datang, apalagi jika kita sudah
menyambut pertolongan itu dalam bentuk usaha yang kita lakukan. Jika semua
pengusaha seperti ini, Tidak akan ada pengusaha yang sombong dan tidak ada lagi
pengusaha yang tidak peduli dengan sesama. Ayo mulai usaha bukan melihat
seberapa tinggi peluang yang ada tapi karena murni ingin mempersiapkan
penyambutan pertolongan dari allah dengan sebaik-baiknya. Marketing, analisis
SWOT dan modal nanti dulu dipikirkan, pertama yang harus dilakukan adalah
perbaiki kualitas iman.