Tantangan dakwah datang silih berganti. Mulai dari perang ideologi sampai masalah semangat kader dakwah yang kadang naik turun bergantung trending topik masa kini. Dakwah seakan-akan jauh dari arah dan tujuan yang sebenarnya. Menyikapi hal tersebut, sebagian umat seakan acuh dan tidak peduli terkait dengan problematika dakwah dan memilih untuk mengikuti arus zaman sekarang. Sebagian umat yang lain, hanya bisa menggantungkan masa depan dakwah kepada para pemuda. Berharap agar hari esok dapat lebih baik dari yang dirasakan saat ini. Kenapa mesti pemuda? Karena memang disetiap perubahan sebuah peradaban pasti ada peran pemuda di dalamnya.
Contoh,
kemerdekaan Indonesia tidak akan diproklamirkan oleh Soekarno pada tanggal 17
Agustus 1945 jika bukan atas desakan dari golongan muda. Pergerakan pemuda pada
masa itu menjadi pemicu semangat untuk yang lain dalam memperjuangkan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam
sejarah islam kita tahu bahwa ada panglima perang termuda yang bernama Usamah
bin zaid. Beliau diangkat rasullah SAW menjadi panglima saat usianya baru 18
tahun. Bersama pasukan yang dipimpinnya usamah berperang mempertahankan daerah
syam dari para pemberotak yang ingin menguasai daerah tersebut. Alhamdulillah,
dalam perang tersebut pasukan kaum muslimin mendapat kemenangan tanpa ada
korban dari pasukan kaum muslimin. Sebuah prestasi yang luar biasa bagi usamah bin zaid yang notabenenya
merupakan panglima muda yang membawahi para senior seperti Umar, Saad bin Abi Waqos
dll.
Sangking
pentingnya peran pemuda Rasullah SAW bersabda pemuda hari ini adalah pemimpin di
masa depan. Peran pemuda saat ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
dakwah islam di masa depan. Tapi dimana
peran pemuda islam sekarang? Apakah pemuda sekarang seperti halnya
pemuda-pemuda zaman dulu? Kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Jumlah
pemuda sekarang sangatlah banyak tapi mereka hanyalah seperti buih di lautan.
Kesana kemari tidak tahu arah tujuan dan hanya pasrah terbawa arus
kemana-kemana. Pemuda saat ini seakan tidak bisa untuk memenuhi harapan-harapan
yang dicita-citakan oleh umat Dilihat dari Pergerakannya pun, masih saja
ditemui permasalahan-permasalahan sepele yang tidak kunjung selesai-selesai.
Kapan mereka akan berperan untuk umat kalu seperti ini terus?
Permasalahan-permasalahan yang sedang
dirasakan pemuda saat ini disebut sebagai lernerhelplesness. Keadaan
dimana seseorang kehilangan semangat dan sulit untuk bangkit dari kesusahan. Tidak
berani untuk mempunyai cita-cita yang tinggi dan susah dalam menggantungkan harapan
adalah ciri gejala lernerhelplesness. Pak Renald Kasali menyebutnya
dengan istilah Stowbery Generation. Ibarat buah stowberi yang buahnya
sangat sensitif ketika terjadi benturan buahnya akan lembek dan akan cepat
busuk. Seperti itulah gambaran tentang pemuda saat ini.
Lantas akankah
menjadi seperti ini terus? Tidak. Tidak semua pemuda seperti itu. Ada sebagian
dari pemuda itu yang hidupnya mempunyai visi. Mereka siap menerjang segala arus
gelombang yang menghampiri. Hanyalah pemuda dengan kemerdekaan haqiqi yang bisa
merubah arah dari pemuda itu sendiri. Apa itu kemerdekaan haqiqi? Arti kemerdekaan hakiki adalah ketika setiap individu merdeka dari suatu hal selain Allah SWT, tidak ada yang terkebiri hak-haknya terpasung kehendaknya oleh kekuatan dan kekangan zat Selain Allah SWT. Mereka hanya menggantungkan perkaranya pada Tuhan sang pencipta segala-galanya kemurnian tauhidlah yang sebenarnya menjadi masalah pokok pemuda zaman sekarang.
Seharusnya ada sinkronisasi antara pemuda, dakwah dan kemerdekaan haqiqi.
Ketiga hal ini sebagai motor dari mesin cetak peradaban. Jika motornya bekerja
dengan baik peradaban yang dihasilkan pun juga akan baik. Tetapi jika motor
tersebut ada satu saja yang tidak berjalan dengan baik maka peradaban yang
dibentuk punjuga tidak akan baik.
Tanamkan tauhid
dalam hati. Sehingga, tidak ada suatu hal yang akan menakuti ketika akan
membuat sebuah harapan dan pergerakan. Kuncinya hanya satu, luruskan niat hanya
pada Allah SWT maka akan mudah semua masalah yang dihadapi, akan ringan tapak
kaki melangkah dan akan mulia hidup dan mati ini.