Senin, 28 Oktober 2019

Pemuda dan Dakwah Sebagai Mesin Cetak Peradaban






Tantangan dakwah datang silih berganti. Mulai dari perang ideologi sampai masalah semangat kader dakwah yang kadang naik turun bergantung trending topik masa kini. Dakwah seakan-akan jauh dari arah dan tujuan yang sebenarnya. Menyikapi hal tersebut, sebagian umat seakan acuh dan tidak peduli terkait dengan problematika dakwah dan memilih untuk mengikuti arus zaman sekarang.  Sebagian umat yang lain, hanya bisa menggantungkan masa depan dakwah kepada para pemuda. Berharap agar hari esok dapat lebih baik dari yang dirasakan saat ini. Kenapa mesti pemuda? Karena memang disetiap perubahan sebuah peradaban pasti ada peran pemuda di dalamnya.
Contoh, kemerdekaan Indonesia tidak akan diproklamirkan oleh Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 jika bukan atas desakan dari golongan muda. Pergerakan pemuda pada masa itu menjadi pemicu semangat untuk yang lain dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.  Dalam sejarah islam kita tahu bahwa ada panglima perang termuda yang bernama Usamah bin zaid. Beliau diangkat rasullah SAW menjadi panglima saat usianya baru 18 tahun. Bersama pasukan yang dipimpinnya usamah berperang mempertahankan daerah syam dari para pemberotak yang ingin menguasai daerah tersebut. Alhamdulillah, dalam perang tersebut pasukan kaum muslimin mendapat kemenangan tanpa ada korban dari pasukan kaum muslimin. Sebuah prestasi yang luar biasa  bagi usamah bin zaid yang notabenenya merupakan panglima muda yang membawahi para senior seperti Umar, Saad bin Abi Waqos dll.
Sangking pentingnya peran pemuda Rasullah SAW bersabda pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Peran pemuda saat ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan dakwah islam di masa depan.  Tapi dimana peran pemuda islam sekarang? Apakah pemuda sekarang seperti halnya pemuda-pemuda zaman dulu? Kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. Jumlah pemuda sekarang sangatlah banyak tapi mereka hanyalah seperti buih di lautan. Kesana kemari tidak tahu arah tujuan dan hanya pasrah terbawa arus kemana-kemana. Pemuda saat ini seakan tidak bisa untuk memenuhi harapan-harapan yang dicita-citakan oleh umat Dilihat dari Pergerakannya pun, masih saja ditemui permasalahan-permasalahan sepele yang tidak kunjung selesai-selesai. Kapan mereka akan berperan untuk umat kalu seperti ini terus?
 Permasalahan-permasalahan yang sedang dirasakan pemuda saat ini disebut sebagai lernerhelplesness. Keadaan dimana seseorang kehilangan semangat dan sulit untuk bangkit dari kesusahan. Tidak berani untuk mempunyai cita-cita yang tinggi dan susah dalam menggantungkan harapan adalah ciri gejala lernerhelplesness. Pak Renald Kasali menyebutnya dengan istilah Stowbery Generation. Ibarat buah stowberi yang buahnya sangat sensitif ketika terjadi benturan buahnya akan lembek dan akan cepat busuk. Seperti itulah gambaran tentang pemuda saat ini.
Lantas akankah menjadi seperti ini terus? Tidak. Tidak semua pemuda seperti itu. Ada sebagian dari pemuda itu yang hidupnya mempunyai visi. Mereka siap menerjang segala arus gelombang yang menghampiri. Hanyalah pemuda dengan kemerdekaan haqiqi yang bisa merubah arah dari pemuda itu sendiri. Apa itu kemerdekaan haqiqi? Arti kemerdekaan hakiki adalah ketika setiap individu merdeka dari suatu hal selain Allah SWT, tidak ada yang terkebiri hak-haknya terpasung kehendaknya oleh kekuatan dan kekangan zat Selain Allah SWT. Mereka hanya menggantungkan perkaranya pada Tuhan sang pencipta segala-galanya kemurnian tauhidlah yang sebenarnya menjadi masalah pokok pemuda zaman sekarang. Seharusnya ada sinkronisasi antara pemuda, dakwah dan kemerdekaan haqiqi. Ketiga hal ini sebagai motor dari mesin cetak peradaban. Jika motornya bekerja dengan baik peradaban yang dihasilkan pun juga akan baik. Tetapi jika motor tersebut ada satu saja yang tidak berjalan dengan baik maka peradaban yang dibentuk punjuga tidak akan baik.  
Tanamkan tauhid dalam hati. Sehingga, tidak ada suatu hal yang akan menakuti ketika akan membuat sebuah harapan dan pergerakan. Kuncinya hanya satu, luruskan niat hanya pada Allah SWT maka akan mudah semua masalah yang dihadapi, akan ringan tapak kaki melangkah dan akan mulia hidup dan mati ini. 

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM PRAMUKA: MENGGUNAKAN METODE YANG RELEVAN

Pembelajaran berdiferensiasi adalah strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan beragam siswa, dan gerakan pramuka menawarkan berbagai ...